Gaya Hidup

Mengapa Jerman Tolak Usulan “Green Energy” Komisi Eropa?

×

Mengapa Jerman Tolak Usulan “Green Energy” Komisi Eropa?

Sebarkan artikel ini
Jerman Tolak Usulan Green Energy Komisi Eropa
Jerman Tolak Usulan Green Energy Komisi Eropa (Pexels)

LokerJobs – Komisi Eropa mengusulkan rencana untuk mengklasifikasikan beberapa kategori gas dan energi nuklir sebagai ramah lingkungan, yang memicu kritik dari Jerman.

Para pendukung proposal tersebut mengklaim bahwa sektor gas dan energi nuklir diperlukan untuk membantu transisi menuju penggunaan energi yang lebih bersih.

Namun, Menteri Lingkungan Hidup Jerman menggambarkan rencana tersebut sebagai “salah total”.

Penolakan Jerman terhadap proposal tersebut muncul setelah hanya dua bulan sejak negara-negara berkomitmen untuk menjaga kenaikan suhu global di bawah 1.5 derajat Celsius dalam Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (COP26) di Inggris.

Menurut proposal Komisi Eropa, “penting untuk diakui bahwa sektor-sektor gas fosil dan energi nuklir dapat berkontribusi dalam menghilangkan karbon dari ekonomi Uni Eropa”.

Menurut proposal ini, pembangkit listrik tenaga nuklir dan gas yang memenuhi standar tertentu akan dianggap sebagai produsen energi bersih.

Pembangkit listrik tenaga nuklir juga diwajibkan untuk mengadopsi rencana yang ketat untuk pembuangan limbah, menurut Deutsche Welle, jaringan media Jerman.

Sementara itu, pembangkit listrik tenaga gas akan memiliki batasan maksimum emisi karbon per kilowatt/jam dari energi yang dihasilkan.

Jerman tidak sendiri dalam penolakannya terhadap proposal tersebut. Prancis juga menekankan pentingnya energi nuklir dalam rencana mereka.

Meskipun Prancis saat ini bergantung pada energi nuklir untuk 70% kebutuhan listriknya, mereka berencana untuk mengurangi persentase ini menjadi setengahnya dalam 15 tahun mendatang.

Selain Jerman, Prancis juga menghadapi kritik terhadap proposal tersebut.

Negara ini telah memulai rencana untuk secara bertahap menghapus seluruh energi nuklir, dengan hanya sedikit pembangkit listrik nuklir yang tersisa.

Menteri Lingkungan Hidup Jerman, Steffi Lemke, menilai proposal tersebut sebagai “salah”, menyatakan bahwa energi nuklir dapat menyebabkan bencana lingkungan dan jumlah limbah nuklir yang besar.

Sementara itu, Menteri Ekonomi dan Perlindungan Iklim Jerman, Robert Habeck, juga mengkritik rencana tersebut, menyebutnya sebagai “pencucian hijau” – merujuk pada kesan bahwa rencana tersebut terlihat ramah lingkungan tetapi sebenarnya tidak demikian.

Dia menambahkan bahwa rencana tersebut “menghancurkan reputasi keberlanjutan yang baik”.

Dapatkan update berita terbaru dan informasi terkini LokerJobs melalui Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *