LokerJobs – Peningkatan signifikan terlihat dalam impor minyak mentah China dari Rusia, mencapai 10,81 juta ton pada bulan Maret, menurut data perdagangan terbaru yang dirilis oleh Administrasi Umum Bea Cukai.
Ini menandai lonjakan sebesar 13% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, nilai impor juga meningkat sebesar 23% menjadi 6,3 miliar dolar AS, setara dengan sekitar 970 miliar yen.
Angka-angka ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2015, menunjukkan hubungan perdagangan yang semakin erat antara kedua negara.
Peningkatan Impor Meskipun Sanksi Terhadap Rusia
Meskipun sejumlah negara, termasuk anggota Kelompok Tujuh (G7), memberlakukan sanksi terhadap impor minyak mentah dari Rusia sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina, China telah tetap menjadi pembeli utama minyak mentah Rusia dan tidak berpartisipasi dalam sanksi tersebut.
Dampaknya terhadap perdagangan minyak antara kedua negara tampaknya minimal, dengan China tetap memperkuat hubungan dagangnya dengan Rusia.
Dominasi Rusia dalam Pasar Minyak China
Dari segi volume dan nilai impor, Rusia tetap mendominasi pasar minyak mentah China. Dengan 10,81 juta ton minyak mentah yang diimpor, Rusia menempati posisi puncak dalam daftar negara pengirim minyak mentah ke China.
Sementara itu, Arab Saudi berada di tempat kedua dengan 6,29 juta ton, dengan nilai impor sebesar $3,8 miliar.
Produk-produk minyak Rusia terus meningkatkan kehadirannya di pasar Cina, menunjukkan bahwa permintaan terhadap minyak mentah Rusia tetap kuat meskipun ketegangan geopolitik yang ada.
Dapatkan update berita terbaru dan informasi terkini LokerJobs melalui Google News.