Ekonomi

IMF Khawatir Dengan Kebijakan Moneter Baru AS

×

IMF Khawatir Dengan Kebijakan Moneter Baru AS

Sebarkan artikel ini
IMF Khawatir Dengan Kebijakan Moneter Baru AS
IMF Khawatir Dengan Kebijakan Moneter Baru AS (jojonomic)

LokerJobs – International Monetary Fund (IMF) mengungkapkan keprihatinan terhadap kebijakan moneter yang lunak dari Amerika Serikat (AS).

IMF memandang bahwa kebijakan ini dapat mengkompromikan upaya penurunan inflasi AS menuju target yang ditetapkan sebesar 2%.

Salah satu faktor yang menarik perhatian IMF adalah tingginya yield obligasi pemerintah AS (US Treasuries).

Hal ini berpotensi mempengaruhi kondisi global dan bahkan dapat mengakibatkan pengetatan kondisi keuangan di negara-negara lain.

Menurut IMF, defisit anggaran AS mencapai 8,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2023, meningkat dari 4,1% pada tahun 2022. IMF memperkirakan bahwa defisit anggaran AS akan terus melampaui 6% dari PDB dalam waktu dekat.

Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pengeluaran pemerintah yang tidak diimbangi oleh pendapatan pajak yang menurun selama tahun-tahun pemilihan presiden.

IMF merekomendasikan kepada pemerintah AS untuk melakukan reformasi pada sistem bantuan sosial, mengambil langkah-langkah keras dalam mengimbangi anggaran, dan memperhatikan kelebihan keuntungan perusahaan.

Selain itu, IMF juga menyarankan agar pemerintah AS mempertimbangkan kebijakan fiskal yang lebih ketat guna mengatasi defisit anggaran yang terus meningkat.

Dalam proyeksi terbarunya, IMF mengalami kenaikan dalam perkiraan pertumbuhan ekonomi AS untuk tahun 2024, dari 2,1% menjadi 2,7%.

Sedangkan untuk tahun 2025, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan mencapai 1,9%, meningkat dari proyeksi sebelumnya sebesar 1,7%.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi oleh ekonomi AS, penting bagi pemerintah AS untuk mengambil langkah-langkah yang tepat guna mengatasi masalah defisit anggaran dan meningkatkan kestabilan ekonomi secara keseluruhan.

Dengan demikian, diharapkan kondisi ekonomi AS dapat membaik dan memberikan dampak positif bagi perekonomian global secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *